Jumat, 07 Februari 2014

“GERAKAN PRAMUKA MENJADI WADAH PILIHAN UTAMA DAN SOLUSI HANDAL MASALAH KAUM MUDA”

Oleh: Suheli Karyadi
INTRODUCTION
(Pendahuluan)

Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita bangsa Indonesia yang mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.  Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para Pemuda Indonesia melakukan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Untuk lebih menggalang persatuan merebut kemerdekaan, dan dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda inilah Rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaan Indonesia yang kemudian diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.  Kemerdekaan ini merupakan karunia dan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Bahwa Gerakan Kepramukaan yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan pramuka mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan itu.  Jiwa ksatria yang patriotik telah mengantarkan para Praja Muda Karana ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan Adicita Rakyat Indonesia dalam menegakkan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya.

Bahwa Gerakan Pramuka, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan:
  • NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika;
  • Ideologi Pancasila;
  • Kehidupan rakyat yang  rukun dan damai;
  • Lingkungan hidup di bumi nusantara.
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui kepramukaan, sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDKMK).

THE PROBLEMS
(Permasalahan)


Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Gerakan Pramuka saat ini diantaranya;
  1. Citra Pramuka yang kurang dikenal oleh masyarakat luas
  2. Perangkat organisasi (kantor, sarana, Buper dll) belum lengkap
  3. Pramuka kurang diminati kaum muda saat ini, karena kalah bersaing dengan organisasi remaja lainnya
  4. Kegiatan kepramukaan kurang menarik bagi kaum muda zaman sekarang
  5. Kualitas anggota Pramuka masih rendah
  6. Kuantitas dan Kualitas mutu pelatih, pembina, pamong dan instruktur masih kurang
  7. Peran Majelis Pembimbing (Mabi) di semua tingkatan belum optimal
  8. Kegiatan belum relevan dengan perkembangan zaman
  9. Pemahaman anggota pramuka terhadap UU, AD dan ART gerakan Pramuka yang belum optimal
  10. Realisasi Sistem Among dan PDKMK yang kurang berjalan
  11. PANDEGA Mempunyai peran yang besar namun sayang belum terealisasi:
Gerakan Pramuka belum menjadi pilihan utama bagi sebagian mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Sehingga dipersepsikan bahwa Program-program Gerakan Pramuka belum mampu menjawab kebutuhan kaum muda khususnya mahasiswa (Pandega).

THE SOLUTIONS FROM THE WORLD ORGANIZATION OF THE SCOUT MOVEMENT (WOSM)
(Solusi dari The World Organization of The Scout Movement)
Dalam menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat ini. The World Organization of The Scout Movement (WOSM) sebagai lembaga tertinggi kepanduan se Dunia. pada tahun 1990 menyusun dua Solusi sebagaimana terangkum dibawah ini;
  1.  Kaum Muda harus mengabdikan diri dan keterlibatannya dalam setiap kegiatan – kegiatan diantaranya:
  • Pendidikan pembangunan
  • Penghijauan dan Pelestarian Alam
  • Pelatihan keterampilan
  • Kesehatan anak
  • Pencegahan penyalahgunaan obat bius
  • Air bersih dan sanitasi
  • Teknologi tepat guna / terapan
  • Perumahan murah
  • Pemberantasan buta huruf
  • Pendidikan kerukunan / perdamaian
  • Pengintergrasian penderita cacat
  • Anak-anak dalam bahaya / beresiko
  • Pendidikan keluarga
  • Hak azasi anak - anak
  • Produksi pangan dan pertanian
  • Pembaharuan energi
  • Pelatihan keterampilan kerja
  • Pengangguran pemuda
  • Pengentasan kemiskinan
      ----The World Organization of the Scout Movement Tahun 1990----

      2.  Pramuka Dilibatkan Dalam;
  • Mengatasi sejumlah besar pokok permasalahan yang dihadapi masyarakat dimana ia tinggal.
  • Bekerjasama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Pramuka bekerjasama dengan temannya, tetangganya, tokoh masyarakat dan organisasi lain.
  • Berbagai proyek kerjasama bilateral antara para pramuka di negara yang sedang berkembang dan para pramuka di negara industri maju.
     ----The World Organization of the Scout Movement Tahun 1990----

Kamis, 06 Februari 2014

CINTA MENURUT Al-QUR'AN

Nabi dalam hadis-nya mengatakan, man ahabba syai'an katsura dzikruhu bahwa orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya dan nabi pula berkata man ahabba syai'an fa huwa `abduhu orang juga bisa diperbudak oleh cintanya .


Nabi Muhammad SAW mengatakan juga bahwa ciri dari cinta sejati ada tiga :
  1. lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
  2. lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
  3. lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
  1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain. 
  2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang  penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
  3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama. 
  4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
  5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
  6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)
  7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi.
  8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)
Salam Cinta,