Minggu, 14 April 2013

MEMAKNAI SEORANG GURU

Oleh: Suheli Karyadi

A.  GURU MENJADI PANUTAN

Digugu dan ditiru itulah guru, berjasa besar dalam mencerdaskan anak bangsa. Menjadikan seorang anak hingga menjadi seorang Profesor, Presiden, Insinyur, Direktur dan banyak lagi. Gurulah yang membuat seseorang menjadi sukses. Guru sebagai jembatan bagi anak mencapai kesuksesan. Karena guru seorang anak dapat menata hidup dan kariernya hingga saat ini. Tak lepas dari perjuangan merekalah kita dan ratusan anak yang telah lulus bisa belajar meraih hidup yang sesungguhnya pada kehidupan yang nyata yang jauh bebeda dari kehidupan saat di sekolah. Ilmu-ilmu yang telah mereka berikan yang mereka sampaikan melalui KBM dan teladan dalam keseharian begitu melekat di hati dan sanubari. Sehingga kini putera-puteri pertiwi mampu menjadi insan yang mandiri, berjuang sendiri mencari kebahagiaan hakiki yang selama ini mereka idamkan.
Sungguh jasa yang luarbiasa dan perjuangan yang hebat kita pikir. Karena kita tau betapa sulit dan melelahkan menjadi seorang guru. Karena saat ini kita sendiri mungkin sudah menjadi seorang guru. Berkat beliau-beliau jugalah kita bisa seperti ini. Kita tahu seberapa besar perjuangan mereka untuk kita anak-anak didiknya. Rasa lelah dan letih tak dihiraukannya demi menjadikan anak-anak didiknya menjadi anak yang cerdas, mandiri dan berakhlakul karimah. Menjadi anak yang dibanggakan oleh masyarakat, bangsa serta Agama.  Bukan artis dan bukan pejabat yang seharusnya kita anggap hebat. Gurulah yang mesti kita idolakan karena jasa para gurulah kita menjadi orang-orang yang hebat. Guru-gurulah yang banyak memberikan teladan pada kita sehingga kita banyak belajar untuk mencari jati diri/ identitas yang sesungguhnya.
B.  GURU MENJADI BINTANG DI HATI

Guru Harus menjadi bintang dihati anak didiknya yang tiap hari memberi kerlap kerlip pencerahan pada gelap dan kerdilnya hati siswa yang belum tau apa-apa. Bintang bagi hati anak yang selalu merasa bodoh dan tidak banyak tahu. Ia banyak mengajarkan siswa untuk menjadi idola baik dikelas, di sekolah atau diluar sekolah. Idola yang dimaksud adalah prestasi baik akademik maupun non akademik. Prestasi itulah yang lalu membuat mereka dikenal dan akhirnya menjadi idola di kelas dan sekolah.

Sekolah merupakan tempat kedua bagi anak mendapatkan asuhan dan gizi bagi otak mereka. Yang sebelumnya mereka peroleh dilingkungan keluarga dirumah. Sehingga mereka tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dalam berpikir dan bersikap. Sungguh telah banyak yang mereka dapatkan baik sarana maupun metode dalam pendidikan.

Berdasarkan dan pengalaman bahwa sarana paling utama dan penting untuk menyampaikan suatu ilmu yang mudah diaplikasikan dalam realita keseharian adalah keteladanan. Nah itulah yang mesti ditunjukan oleh semua guru di lingkungan Pendidikan Provinsi Banten yaitu keteladanan. Sebagai guru tentu kita harus selalu menanamkan dalam jiwa anak didik kita rasa cinta terhadap belajar dan mereka mampu menjadi teladan yang baik yang tercermin dalam perbuatannya sehari-hari disekolah. Dan kita harus selalu dapat membuktikan dengan tindakan dan perilaku kita yang benar-benar memiliki akhlak yang lurus dan keistimewaan tersendiri. Itu secara tidak langsung adalah salah satu system pengajaran dan pendidikan yang efektif.

Secara garis besar guru sangat banyak memberikan kontribusi yang begitu besar dalam menjembatani proses menuju jalan kesuksesan. Mengantarkan siswa dan siswi menjadi orang-orang yang besar dan bermartabat.

C.  GURU MENGAJAR PENUH SABAR
ان الله مع الصا برين
“Artinya: sesungguhnya allah bersama orang-orang yang sabar”.
Kalimat itu yang harus terpatri kuat dalam hati semua guru di Provinsi Banten. Karena seorang guru pasti akan menghadapi berbagai macam karakter seorang anak yang berbeda-beda. Mereka yang tak pernah merasa puas dalam segala hal, selalu asal dalam berucap dan mungkin telah begitu banyak melukai hati kita para guru. Namun sebagai guru tetap harus sabar dan jangan pernah sedikitpun kata-kata kemarahan terucap dari bibir kita seorang guru. Kemarahan seorang guru akan berpengaruh pada perubahan karakter anak ketika dikelas serta hasil dari kemarahan itu ialah anak-anak tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Setiap anak memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda itu yang harus kita sadari. Kita tidak bisa menuntut semua anak harus berprestasi dalam segala hal karena kemampuan anak juga mungkin ada pada bidang yang lain. Jadikan kesalahan-kesalahan anak sebagai peluang dan tantangan bagi kita agar terus berupaya mencari solusi dan metode bagaimana mencerdaskan mereka. Sederhananya adalah anak akan suka dengan pelajaran jika mereka lebih dulu menyukai bagaimana cara kita mengajar. Cara belajar yang baik dan asik tentu akan lebh disukai oleh mereka dibanding dengan gaya belajar yang monoton dan menjenuhkan.
 Sebagai guru kita tentu pernah merasakan juga duduk sebagai siswa. Apa yang kita alami dan apa yang kita dapatkan dulu tentu harus kita jadikan pengalaman. Jika dulu kita menjadi siswa tidak suka dengan gaya belajar yang hanya menulis serta guru kita hanya duduk dan mendikte bacaan saja. Maka apa yang kita alami dulu tentu juga mereka rasakan sekarang.
Mereka yang belum bisa mengerti dan menghargai seorang guru yang sedang berbicara didepan. Kita yang setiap hari begitu menggebu menyampaikan orasi didepan kelas, mengajarkan sebuah ilmu bekal dimasa depan. Namun begitulah mereka hanya seorang anak-anak yang inginnya selalu main dibandingkan dengan belajar.
Belajar sabar mungkin itu yang harus dilakukan oleh seluruh guru di Indonesia terutama sekali di Provinsi Banten. Sehingga tidak terjadi lagi tindakan kekerasan oleh seorang guru yang itu tentu menyebabkan hilangnya rasa semangat anak untuk belajar. Dan tak jarang saat ini sudah banyak kita temukan fakta bahwa anak-anak sekolah yang tidak hormat pada gurunya, tidak menghargai sosok seorang guru. Itu semua tidak semata-mata oleh kelakuan siswanya saja tapi karena guru yang kurang sabar dalam mengajar sehingga memberikan teladan yang tidak baik. Dan itu salah satu yang membuat siswa kemudian tidak menghormati dan menghargai seorang guru.
Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa seorang guru harus menjadi panutan, menjadi bintang dihati anak didiknya serta memiliki sikap sabar dalam mengajar sehingga dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan mengasikan baik bagi siswa atau gurunya. Selain rasa sabar yang harus kita tanamkan dalam hati, kita juga harus mampu menjadi seorang guru yang dapat mengajar dengan cerdik, menjaga seorang siswa dengan cinta dan kasihnya serta mampu menjadi orangtua bagi anak-anak kita disekolah. Semoga kita semua dapat menjadi seorang guru yang professional, guru yang menenangkan bagi anak-anak didik kita disekolah.
Sukses selalu untuk Guru Indonesia dan Banten khususnya!



Penulis adalah:
Guru SDN Cilegon 2 Kec. Jombang Kota Cilegon E-Mail: adhie_070486@yahoo.co.id

Sabtu, 13 April 2013

KAUM MUDA DAN PERANANNYA

Oleh: Suheli Karyadi

A.       SIAPA SIH PEMUDA ITU?
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi laki-laki biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi perempuan biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan Estafet atau keberlangsungan pembangunan.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang sangat potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya bagi pembangunan bangsa dan negaranya.
Dalam bahasa Qur’ani pemuda atau yang disebut “asy-syabab” diartikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti;
1.    Pemuda adalah seorang yang tidak berputus-asa, pantang menyerah sebelum cita-citanya terwujud. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa yang terkandung dalam QS. Al-Kahfi,18 : 60.
2.    Pemuda berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim sebagaimana yang terkandung dalam QS.Al­-Anbiya, 21:59-60.
3.    Pemuda memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam perkataannya. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua) (QS.18: 13-14).
Jadi seorang pemuda lebih spesifik menjadi sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, selalu optimis, berpikiran maju, ingin selalu pada lini depan dan memiliki moralitas, dsb. Namun ada Kelemahan yang sangat mencolok dari seorang pemuda yaitu kontrol diri yang lemah dalam artian pemuda mudah sekali emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun adat istiadat dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Dalam hal ini, Bung Karno pernah berkata “berikan aku sepuluh pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Pada jamannya, seorang pemuda diberikan tampuk kepercayaan untuk membangun bangsa. Melalui tangan pemuda pula kemerdekaan Indonesia 14 Agustus 1945 bisa diraih. Di awali dengan munculnya pergerakan pemuda pada tahun 1908 yaitu munculnya Budi Utomo dan dilanjutkan dengan Ikrar pemuda yang kemudian kita kenal dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
Pemuda sebagai pilar utama dalam keberlangsungan bangsa ini ternyata mulai sekarang sering dipertanyakan keberadaannya. Dahulu Dr. Soetomo mendirikan Budi Utomo tahun 1908 pada usianya yang belum genap 20 tahun, Bung Karno terkenal di kancah politik saat itu pada usia 22 tahun, Soewardi Suryaningrat atau yang kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij tahun 1914 pada usia 20 tahun, Muhammad Hatta mendirikan Perhimpunan Indonesia tahun 1924 di Belanda sewaktu berusia 21 tahun.
Pertanyaan dalam hati mau kemana dan bagai mana kita sebagai pemuda?
B.        PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Pemuda harus melakukan peran dan tanggungjawabnya dalam komitmennya untuk menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta sikap dan komitmennya akan keberpihakan terhadap masyarakat. Gelar yang diberikan masyarakat kepada kaum muda adalah sebagai Agent of Social Control (Agen Kontrol Sosial) dan Agent of Change (Agen Perubahan).
Untuk itu Pemuda dituntut aktif dan peka atas kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Mampu menjadi agen control atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak terhadap kepentingan masyarakat, mampu menjadi agen perubahan maksudnya mampu menciptakan karya dan merubah suatu masyarakat yang belum maju menjadi maju. Serta tak kalah penting bahwa pemuda harus ada pada lini terdepan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan menjadi pelopor dalam pembangunan masyarakat yang madani.
Bagi kita pemuda Banten tentu kita harus punya keinginan yang kuat jika kita mau berperan dalam proses kemajuan pembangunan masyarakat banten. Memang tidak mudah namun kita harus yakin bahwa keterlibatan pemuda dalam pembangunan masyarakat Banten sangat berpengaruh besar pada prosesnya.

C.        PERAN KAUM MUDA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA BANTEN
Sekali lagi, kita sebagai pemuda tentu seharusnya berpartisipasi aktif dalam pembangunan Provinsi Banten, dalam hal ini bidang budaya. Partisipasi itu dapat dilakukan melalui para kaum muda yang punya kemauan, kemampuan dan cita-cita yang besar untuk membangun suatu daerah lebih baik lagi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan potensi yang ada disuatu daerah.
Potensi yang dimiliki Banten sangatlah besar karena begitu banyak ragam budaya, kesenian, suku, ras bahkan ragam bahasa ada di provinsi Banten. Tentu dari berbagai ragam itu akan menjadi sebuah kekuatan dan kelebihan yang akan dimiliki oleh Provinsi Banten. Pemuda adalah sebagai elemen penting dan tidak bisa dipisahkan atau digantikan dengan apapun dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Banten dan berkontribusi besar dalam pembangunan Banten. Mari kaum muda, kita berperan serta dalam masyarakat dan kita lestarikan Budaya Banten!
     Penulis adalah Ketua DKC Pramuka Cilegon dan Pengajar di SDN Cilegon 2.