Sabtu, 23 Agustus 2014

DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK & PANDEGA

Oleh : SUHELI KARYADI
(Ketua DKC Pramuka T dan D Kota Cilegon 2009-2014, Ancu Saka Kwarcab Cilegon 2014-2019)
(Sumber : buku SK Kwarnas No.214 tahun 2007)


Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang selanjutnya disingkat Dewan Kerja adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan ditingkat Kwartir yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera, bersifat kolektif dan kolegial yang merupakan bagian integral dari Kwartir, berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Kolektif mengandung arti bahwa keputusan dan kebijakan didalam Dewan Kerja adalah keputusan atau kebijakan lembaga Dewan Kerja yang dilakukan secara bersama atau secara gabungan dan kolegial mengandung arti bahwa segala pelaksanaan tugas pokok, kebijakan dan tanggungjawab dalam prosesnya didalam Dewan Kerja dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan.

SK Kwarnas No. 214 tahun 2007
Tentang
Petunjuk Penyelenggara
Dewan Kerja

DASAR, PERENCANAAN DAN PENGELOLAANNYA

Ditengah era modernisasi dan arus globalisasi ini, Gerakan Pramuka Kota Cilegon mendapat tantangan yang cukup besar untuk membuktikan bahwa tudingan segelintir orang yang mengatakan bahwa peranan Gerakan Pramuka tidak cukup kuat mengantisipasi semakin meningkatnya kenakalan remaja yang terjadi akhir-akhir ini. antara lain, tawuran anak-anak sekolah, meningkatnya pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) dan seks bebas dikalangan remaja. Banyak dari mereka beranggapan bahwa Gerakan Pramuka gagal membina para kaum muda yang merupakan kader pemimpin dimasa depan.

Nah, untuk mengantisipasi hal itu Gerakan Pramuka Kota Cilegon mempunyai salah satu wadah pembinaan yang dapat menetralisir hal tersebut yaitu Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega. Hal ini disebabkan karena Dewan Kerja terdiri dari para Peserta Didik berusia 16 – 20 tahun bagi penegak dan 21 – 25 tahun bagi pandega. Mereka ini adalah remaja dan pemuda yang merupakan ujung tombak masyarakat dalam melakukan perubahan dan pembangunan. Akan tetapi, kondisi Dewan Kerja saat ini ternyata belumlah sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan Dana, kesibukan anggota, hubungan dengan kwartir yang terjalin kurang harmonis, dan kegiatan yang kurang sesuai dengan minat para remaja Kota Cilegon. Serta banyaknya organisasi Kepemudaan lain di Kota Cilegon yang dianggap lebih menarik merupakan permasalahan klasik yang sering diangkat oleh DK pada setiap musppanitera ataupun ketika menyusun rencana kerja serta program kerja. 

Oleh karena itu, sudah saatnya Dewan Kerja mengatasi permasalahan klasik ini dalam upaya membantu Gerakan Pramuka dan masyarakat mengatasi permasalahan sosial yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat di masing – masing wilayah kerjanya.

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
Jika kita lihat dari jenjang usia maka anggota penegak merupakan termasuk dalam usia muda. Sedangkan Pandega itu sendiri termasuk dalam usia dewasa muda atau pemuda. Selanjutnya Pramuka Penegak dan Pandega merupakan kader utama pelanjut misi Gerakan Pramuka dan calon pembina dan pemimpin, karenanya perlu adanya pembinaan yang seksama. Dalam proses pembinaan sebenarnya Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan bagi para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga dapat hidup mandiri. Pembinaan ini dapat dikelompokkan menjadi kegiatan Bina Diri, kegiatan Bina Satuan dan Kegiatan Bina Masyarakat.
Dalam prosesnya itu dibagi kedalam dua hal yaitu pembinaan secara langsung dan tidak langsung. Pembinaan langsung itu sendiri merupakan pemberian kesempatan merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi kegiatan yang diinginkan dengan bimbingan, pengarahan dan pengawasan orang dewasa yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pembinaan itu. Yaitu melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) sebagai dasar dalam pembinaan tersebut. Pembinaan secara langsung dilakukan di Gugusdepan dan pembinaan keterampilan melalui Satuan Karya Pramuka (SAKA).
Pembinaan secara langsung disini dimaksudkan bahwa dalam pembinaan seorang penegak dan pandega bukan lagi seorang pembina atau senior dalam menentukan kebijakan program suatu kegiatan. Tapi harus lebih banyak penegak dan pandega itu sendiri yang terlibat langsung dalam proses perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi pada kegiatan tersebut. Misalnya, seorang penegak ataupun pandega tertarik untuk berwirausaha. Maka pembina maupun Dewan Ambalan atau Dewan Racana berfungsi sebagai konsultan dan membantu mencarikan nara sumber maupun sarana yang dibutuhkan dalam berwirausaha. Intinya Penegak ataupun Pandega tersebut dibina dan diberikan suatu kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga selama proses tersebut terjadilah sebuah proses pembinaan, baik pembinaan watak dan mental maupun pembinaan skill. Jadi tidak lagi dipaksakan seorang penegak harus bisa ini dan itu.
Sedangkan pembinaan secara tidak langsung yaitu melalui proses kegiatan baik dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi. Misalnya kegiatan Dianpinsat, Kemah Bhakti Pramuka ataupun Raimuna. Dalam hal ini biasanya ada yang tertarik dalam penyusunan materi atau konsep kegiatan, ada yang suka dalam pelaksanaan tekhnisnya, atau ada yang lebih suka sebagai peserta. Sehingga dengan demikian terjadi sebuah proses pembelajaran bagi penegak dan pandega itu sendiri.
 Dalam SK Kwarnas nomor 080 tahun1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Penegak dan Pandega yaitu dikatakan Arah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah:
  1. Pelaksanaan pembinaan kepribadian, watak dan budi pekerti yang luhur.
  2. Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
  3. Peranan Gerakan Pramuka dalam Pembangunan Nasional pada umumnya dan pembangunan desa pada khususnya.
  4. Pelaksanaan konsepsi pendidikan nasional, dan Gerakan Pramuka berperan sebagai lembaga pendidikan non formal.
  5. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan generasi muda yang diarahkan pada keselarasan dan keutuhan tiga sumber orientasi hidup, yaitu:
1)      Orientasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kerohanian yang luhur dan falsafah hidup Pancasila, yaitu pengembangan insan ber Ketuhanan Yang Maha Esa, bertaqwa dan beriman kepadaNya, serta mengamalkan ajaranNya dalam segala segi kehidupan, berbudi luhur dan bermoral Pancasila.
2)      Orientasi ke dalam diri pribadi, yaitu pengembangan sebagai insan biologis, insan berpendidikan dan kejiwaan serta insan kerja, guna mengembangkan bakat, kemampuan jasmaniah dan rohaniah agar dapat memberikan prestasi yang maksimal dengan mengembangkan faktor kemampuan/potensi dalam dirinya.
3)      Orientasi ke luar, yaitu:
a)      terhadap pengembangan, lingkungan (sosial), budaya, alam sebagai:
(1)   insan sosial budaya
(2)   insan sosial politik yaitu insan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi
(3) insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang memiliki kemampuan untuk mengenali, memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber daya alam serta sekaligus mampu memelihara lingkungannya.
b)    untuk menumbuhkan kepekaan Pramuka Penegak dan Pandega terhadap situasi masa kini dan masa depan dalam menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, mengembangkan daya kreasi yang konstruktif, serta menumbuhkan kesadaran bagi kesinambungan nilai-nilai luhur bangsa dan negara.
  1. Peningkatan Ketahanan Nasional
  2. Pencapaian tujuan perjuangan bangsa Indonesia
7. Tujuan
Tujuan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah untuk:

  1. Tujuan umum
Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang:
1)      Berediologi Pancasila.
2)      Kuat keyakinan beragamanya.
3)      Tinggi mental, kuat fisik dan rohaninya.
4)      Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan masyarakat serta bangsa dan negaranya.
5)      Berkesadaran hokum.
6)      Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7) Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan/persaudaraan dalam rangka membina perdamaian dunia.

  1. Tujuan khusus (kualitatif)
Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang:
1)      Berkemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila.
2)     Berjiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap keluarga, masyarakat dan negara.
3)      Mengembangkan patriotisme dan idealisme.
4)      Berkesadaran social dan berkesadaran rasional.
5)      Berkepribadian dan berbudi pekerti luhur
6)      Jujur dan adil.
7)      Berjiwa gotong royong dan pengabdian serta meningkatkan daya kreasi.
8)      Mengamalkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kewiraswastaan.
9)      Menjadi kader pimpinan Gerakan Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara.
10)  Memiliki dan mengembangkan sikap yang : Teguh pada pendirian, tidak sewenang-wenang, kritis, obyektif dan rendah hati.

  1. Tujuan khusus (kuantitatif)
Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang:
1)      Menjaga kesinambungan keanggotaan dari golongan Siaga sampai dengan golongan Pandega.
2)      Setiap Gugusdepan memiliki sedikitnya satu Ambalan dan atau satu Racana.
3)      Setiap sepuluh orang anak didik memiliki satu orang Pembina Pramuka.

8. Kebijaksanaan Operasional

  1. Penegak dan Pandega
1)   Mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan Pramuka Penegak dan Pandega sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara.
2)    Mengintensifkan pendidikan dan latihan bagi Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga mampu menunjang program pembinaan seefektif-efektifnynya.
3)   Menyelenggarakan program pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara terpadu, dengan menyusun urutan prioritas yang tepat dan dilaksanakan secara bertahap.
4)      Meningkatkan partisipasi kesadaran masyarakat para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga memiliki pengetahuan tentang kelompok social lainnya, dan dapat memberi sumbangan positif untuk ikut serta mengembangkan lingkungan di sekitarnya.
5)    Mengajak sebanyak-banyaknya remaja dan pemuda Indonesia untuk bergabung di dalam wadah organisasi Gerakan Pramuka, dengan jalan mengikut sertakan remaja dan pemuda, baik secara perorangan maupun organisasi, di dalam kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega.
6)  Mengembangkan penelitian terapan tentang tingkat pengetahuan, sikap dan praktek para Pramuka Penegak dan Pandega di seluruh Indonesia.

  1. Dewan Kerja
1)      Memadukan gerak dan langkah Dewan Kerja dari tingkat Ambalan/Racana sampai dengan tingkat Nasional, dengan cara memusatkan usaha pada sasaran terpilih.
2)      Mengembangkan Program kegiatan terpadu yang didukung oleh Dewan Kerja di semua jajaran Kwartir, dengan melancarkan intensifikasi program Nasional Pramuka Penegak dan Pandega secara bertahap.
3)      Menyelenggarakan mekanisme pembinaan seefektif-efektifnya, sehingga terwujud keterpaduan gerak Dewan Kerja.
4)      Mengintensifkan program pengembangan kepemimpinan Dewan Kerja, baik melalui Latihan Pengembangan Kepemimpinan maupun melalui cara lain.
5)      Mengembangkan penelitian tentang sistem penelitian melalui pembahasan peristiwa (studi kasus), survei, dan/atau penelitian evaluatif mengenai penyelenggaraan program pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di seluruh Indonesia.
6)      Menyelnggarakan sistem pemantauan yang tepatguna dengan melibatkan seluruh Dewan Kerja dalam satu kesatuan sistem.

  1. Pengembangan sistem
1)      Merencanakan dan memfungsikan sistem manajemen terpadu, dengan mengembangkan berbagai sub sistem manajemen, meliputi sub sistem perencanakan, pencatatan dan pelaporan, pengendalian dan pengawasan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian, pengadaan dan distribusi.
2)      Mengembangkan sub sistem perencanaan program, dari tingkat nasional sampai dengan tingkat Ambalan/Racana, sehingga gerak dan langkah semua Dewan Kerja berlangsung secara bersama atas satu tujuan bersama.
3)  Mengembangkan sistem supervisi yang meliputi usaha bimbingan dan pengawasan teknis pelaksanaan program secara terpadu, yang melibatkan tidak saja unsur Dewan Kerja, tetapi juga unsur di luar Dewan Kerja yang tugas dan fungsinya berkaitan erat dengan usaha pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega.
4)    Meningkatkan usaha pembinaan wilayah dalam usaha meningkatkan kemapuan Dewan Kerja merata ke seluruh Indonesia, sehingga secara bertahap pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega dapat memperoleh kemajuan yang menggembirakan.
5)   Mengembangkan proyek percontohan yang mengarah pada usaha pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega, yang kemudian dikembangkan ke seluruh Indonesia.
         bersambung........

Rabu, 20 Agustus 2014

CONTOH TEKS DOA PADA UPACARA HARI SENIN

http://kotasim.blogspot.com/2012/07/fotogambar-anak-kecil-berdoa.html

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Bissmillah hirrohman nirrohim
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, Lakal hamdu ya....... Ma’bud!
YA ALLAH....... TUHAN YANG MAHA KUASA, kami tengadahkan kedua tangan kami. Kami ikhlaskan Jiwa dan hati kami, semata-mata mengharap ridho dan karuniamu.
Pada pagi hari yang berbahagia ini, kami segenap keluarga besar SDN CILEGON II dapat melangsungkan Upacara Bendera atas izinmu ya Allah.
YA ALLAH YANG MAHA PENGASIH, LAGI TAK PILIH KASIH.
Jadikan-LAH kami semua siswa-siswi yang soleh, berbakti kepada orangtua, patuh pada guru, dan pandai beribadah, serta tahu mengucap syukur atas nikmat yang telah Engkau berikan.
YA.... ALLAH..... ! Ampunilah dosa kami, Orang Tua kami, Bapak/Ibu Guru kami, dan Para Pejuang yang telah mendahului Kami, serta orang-orang yang telah menyayangi kami. Sayangilah mereka semua sebagaimana mereka telah mengasihi kami sejak kecil.
YA ALLAH. . . . YANG MAHA PEMBERI,
Jadikanlah Sekolah kami SDN Cilegon II, menjadi Sekolah yang Aman, Nyaman, Bersih dan Terdepan dalam Prestasi. Dan janganlah Engkau berikan kepada kami cobaan dan beban yang amat berat, yang sudah tentu kami tak sanggup memikulnya.
YA . . . . ALLAH! KAMI SADAR, bahwa telah banyak dosa yang kami perbuat, ampunilah kami ya Allah, jika Nikmat Prestasi yang telah Engkau berikan kepada sekolah kami, tidak kami pergunakan sebagaimana apa yang Engkau kehendaki.
Jadikanlah hari esok kami, menjadi hari esok yang lebih baik untuk kami belajar menuju masa depan gemilang.
Semoga Engkau menerima doa, serta permohonan kami ya Allah.
ROBBANA AATINA FIDDUN YA HASANAH, WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAQINA ADZABANNAR
WALHAMDU LILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Oleh : Suheli Karyadi

Selasa, 19 Agustus 2014

ARTI LAMBANG DAERAH KOTA CILEGON


Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2000 tentang Lambang Daerah
Bentuk, Ukuran dan Arti Lambang.
Dalam suatu tatanan pemerintahan suatu daerah dimanapun pasti memiliki kekhasan masing-masing yang mencerminkan jati diri dari daerah tersebut. Dalam hal ini dicerminkan dalam suatu lambang daerah. Kota Cilegon memiliki lambang yang mengandung filosofi dan arah tujuan pelaksanaan program pembangunan yang meliputi;
1.    Lambang Daerah berbentuk perisai, yang didalamnya terdapat bentuk gambar dan warna serta bagian atas terdapat tulisan “KOTA CILEGON”. Sedang bagian bawah didasari pita yang bertuliskan “AKUR SEDULUR JUJUR ADIL MAKMUR”
2.      Labang Daerah terdiri dari 3 (tiga) bagian dengan perincian sebagai berikut:
A.      Bentuk gambar terdiri dari:
1)  Bintang yang berujung 5 (Lima) melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa adalah asas yang luhur.
2)    Tugu Geger Kota Cilegon yang menjulang tinggi melambangkan kekompakan aparat dengan seluruh lapisan masyarakat yang beraneka ragam suku dan agama;
3)    Lidah API yang berujung 9 (Sembilan) melambangkan semangat yang berkobar-kobar tiada henti.
4)      Padi dan Kapas melambangkan Kota Cilegon cukup sandang dan pangan
5)      Pena melambangkan Kota Cilegon sebagai Kota Pendidikan;
6)      Gunung adalah Gunung Batur seagai zona batas gerilya para pejuang Kota Cilegon
7)     Dinding adalah benteng surosowan yang terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) bata dan 4 (empat) puncak;
8)    Gapura kaibon melambangkan Kota Cilegon sebagai Pintu Gerbang antara Pulau Jawa dan Sumatera;
9)   Ombak Laut yang berjumlah 9 (Sembilan) melambangkan masyarakat Kota Cilegon yang dinamis dan energik;
10) Laut dan Jangkar melambangkan Kota Cilegon adalah Kota Pelabuhan sebagai jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera;
11)  Roda Gigi melambangkan Kota Cilegon sebagai Kota Industri
12)  Pita melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Cilegon yang kuat;
B.      Warna lambang daerah terdiri dari
1)      Warna merah melambangkan keberanian dan dinamis berdasarkan kebenaran;
2)      Warna putih melambangkan kemurnian, kesucian dan kejujuran
3)      Warna kuning melambangkan keadilan, kekuasaan, kewibawaan dan keaggunan;
4)      Warna Hitam melambangkan ketabahan dan keagungan;
5)      Warna Hijau melambangkan kesejukan, kesegaran dan kemakmuran;
6)      Warna biru melambangkan keaslian dan kesentosaan;
7)      Warna Coklat melambangkan keteguhan dan semangat;
C.      Lambang daerah yang terdiri atas bentuk gambar dan warna mempunyai makna:
1)    Kapas berjumlah 17 (tujuh belas), Roda Gigi berjumlah 8 (delapan) dan Padi berjumlah 45 (empat puluh lima) yang bermakna kemerdekaan Repblik Indonesia, 17 Agustus 1945;
2)     Dinding Bata Benteng Surosowan berjumlah 27 (dua puluh tujuh), puncak benteng berjumlah 4 (empat), Lidah Api berjumlah 9 (Sembilan) dan Ombak Laut berjumlah 9 (Sembilan) mempunyai makna kelahiran Kota Cilegon, 27 April 1999 sesuai undang-undang nomor 15 tahun 1999;
3)      Arti semboyan Lambang daerah adalah sebagai berikut:
a.   AKUR SEDULUR berarti wacana dan konfigurasi kebhinekaan Indonesia yang perlu tetap indah terjalin dalam wujud persatuan yang utuh, harmonis, saling mendukung, damai dengan sesame, rasa saling menghargai dalam kehidupan yang Kosmopolitan multi etnis;
b.    JUJUR berarti esensi kehidupan yang hakiki adalah semata-mata anugerah Allah SWT, oleh karena itu amanah harus dapat terpelihara dan ditanamkan dengan kejujuran terhadap diri sendiri atau dengan sesame serta kepada Nya;

c.      ADIL DAN MAKMUR berarti kebutuhan universal dan menyiratkan keinginan keadilan yang berkemakmuran dan kemakmuran yang berkeadilan lahir batin bagi seluruh Rakyat Indonesia sebagaimana diamantakan UUD 1945.

Senin, 18 Agustus 2014

SEKILAS TENTANG KOTA CILEGON

Oleh Suheli Karyadi

Cilegon merupakan wilayah bekas Kewedanan (Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Cilegon), yang meliputi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Cilegon, Bojonegara dan Pulomerak. Berdasarkan Pasal 27 Ayat (4) UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon kiranya sudah memenuhi persyaratan untuk dibentuk menjadi Kota Administratif. Melalui surat Bupati KDH Serang No. 86/Sek/Bapp/VII/84 tentang usulan pembentukan administratif Cilegon dan atas pertimbangan yang obyektif maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986, tentang pembentukan Kota Administratif Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha yang meliputi 3 (tiga) wilayah Kecamatan meliputi Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan 1 Perwakilan kecamatan Cilegon di Cibeber ,sedangkan kecamatan Bojonegara masuk Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Kramatwatu.
Berdasarkan PP No. 3 Tahun 1992 tertanggal 7 Februari 1992 tentang Penetapan Perwakilan Kecamatan Cibeber, Kota Administratif Cilegon bertambah menjadi 4 (empat) Kecamatan yaitu Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan Cibeber.
Dalam perkembangannya Kota Administratif Cilegon telah memperlihatkan kemajuan yang pesat di berbagai bidang baik bidang Fisik, Sosial maupun Ekonomi.
Hal ini tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai perlunya dukungan kemampuan dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.
Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.

WALIKOTA CILEGON DARI MASA KEMASA
  1. Drs. Nurman Suriadinata, Dari 29 Juli 1987 Sampai 01 April 1988 (Walikotatif).
  2. H. Nano Abdullah Dudaya, BA. Dari 01 April 1998 Sampai 20 Mei 1989 (Walikotatif).
  3. Drs. H. Dudi Achmadi, Dari 20 Mei 1989 Sampai 01 Mei 1992 (Walikotatif).
  4. Drs. Aan Hermana ASW, Dari 01 Mei 1992 Sampai 15 Oktober 1992 (Walikotatif).
  5. Drs. H. Makmun Suchari, Dari 15 Oktober 1992 Sampai 30 Juni 1997 (Walikotatif).
  6. Ir. H. Setia Hidayat, Dari 30 Juni 1997 Sampai 20 Juni 1998 PLH (Walikotatif).
  7. Drs. H. Tb. Rifa’i Halir, Dari 20 Juni 1998 Sampai 27 April 1999 (Walikotatif).
  8. Drs. H. Tb. Rifa’i Halir, Dari 27 April 1999 Sampai 07 April 2000 (Pejabat Walikota).
  9. H. Tb. Aat Syafa’at, S.Sos, M.Si, Dari 07 April 2000 Sampai 07 April 2005 (Walikota).
  10. H. Hidayat Djauhari, SH, M.Si, Dari 07 April 2005 Sampai 20 Juli 2005 (Penjabat Walikota).
  11. H. Tb. Aat Syafa’at, Dari S.Sos, M.Si 20 Juli 2005 Sampai 20 Juli 2010 (Walikota).
  12. DR. H. Tb. Iman Ariyadi S.Ag, MM, M.Si 20 Juli 2010 Sampai Sekarang (Walikota).
KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk Kota Cilegon 374.559 . Jumlah ini akibat peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 penduduk kota Cilegon adalah sebanyak 320.253 jiwa, meningkat sebesar 8,5% pada tahun 2008 menjadi 346.059 jiwa kemudian pada tahun 2009 meningkat sebesar 10,92% menjadi sebanyak 383.854 jiwa. Artinya, Kota Cilegon mengalami peningkatan penduduk yang cukup signifikan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Cilegon melalui bidang pencatatan sipil memberi pelayanan Akta kelahiran kepada penduduk yang tidak mampu tidak dikenakan denda bagi keterlambatan pelaporan pencatatan kelahiran.
Sejalan dengan semakin meningkatnya dinamika dan tuntutan masyarakat serta perubahan lingkungan strategis menuntut adanya peningkatan kualitas pelayanan dasar kepada masyarakat, maka pemerintah kota Cilegon bersama DPRD Kota Cilegon menetapkan peraturan daerah nomor 15 tahun 2002 tentang pembentukan 4 kecamatan baru, sehingga kota Cilegon yang semula terbagi 4 kecamatan kini menjadi 8 kecamatan, yaitu : Kecamatan Cilegon, Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Ciwandan,  Kecamatan Cibeber, Kecamatan Jombang, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Citangkil. Dengan wilayah 8 kecamatan tersebut kota cilegon memiliki 43 kelurahan.
Pemerintah Kota Cilegon telah mencanangkan peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. Program kesehatan ini telah diakui secara nasional, bahkan pada tahun 2004 Pemkot Cilegon mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kabupaten/kota yang melaksanakan penjaminan kesehatan penduduk miskin bersama 13 kab/kota se-Indonesia.

DATA KELURAHAN SE KOTA CILEGON

1.      Kecamatan Cilegon
·      Kelurahan Ciwaduk (Kodepos : 42415)
·      Kelurahan Ketileng (Kodepos : 42416)
·      Kelurahan Bendungan (Kodepos : 42417)
·      Kelurahan Ciwedus (Kodepos : 42418)
·      Kelurahan Bagendung (Kodepos : 42419)
2.      Kecamatan Pulomerak
·      Kelurahan Lebak Gede (Kodepos : 42431)
·      Kelurahan Mekarsari (Kodepos : 42438)
·      Kelurahan Tamansari (Kodepos : 42438)
·      Kelurahan Suralaya (Kodepos : 42439)
3.       Kecamatan Cibeber
·      Kelurahan Kedaleman (Kodepos : 42422)
·      Kelurahan Cibeber (Kodepos : 42423)
·      Kelurahan Kalitimbang (Kodepos : 42424)
·      Kelurahan Karangasem (Kodepos : 42425)
·      Kelurahan Bulakan (Kodepos : 42426)
·      Kelurahan Cikerai (Kodepos : 42427)
4.      Kecamatan Ciwandan
·      Kelurahan Banjar Negara (Kodepos : 42441)
·      Kelurahan Kubangsari (Kodepos : 42445)
·      Kelurahan Tegalratu (Kodepos : 42445)
·      Kelurahan Kepuh (Kodepos : 42446)
·      Kelurahan Randakari (Kodepos : 42446)
·      Kelurahan Gunungsugih (Kodepos : 42447)
5.      Kecamatan Jombang
·      Kelurahan Jombang Wetan (Kodepos : 42411)
·      Kelurahan Panggung Rawi (Kodepos : 42412)
·      Kelurahan Gedong Dalem (Kodepos : 42413)
·      Kelurahan Masigit (Kodepos : 42414)
·      Kelurahan Sukmajaya (Kodepos : 42416)
6.      Kecamatan Purwakarta
·      Kelurahan Ramanuju (Kodepos : 42431)
·      Kelurahan Kebondalem (Kodepos : 42433)
·      Kelurahan Kotabumi (Kodepos : 42434)
·      Kelurahan Pabean (Kodepos : 42437)
·      Kelurahan Purwakarta (Kodepos : 42437)
·      Kelurahan Tegal Bunder (Kodepos : 42437)
7.      Kecamatan Gerogol
·      Kelurahan Gerogol / Grogol (Kodepos : 42436)
·      Kelurahan Kotasari (Kodepos : 42436)
·      Kelurahan Rawa Arum (Kodepos : 42436)
·      Kelurahan Gerem (Kodepos : 42438)
8.      Kecamatan Citangkil
·      Kelurahan Citangkil (Kodepos : 42441)
·      Kelurahan Tamanbaru (Kodepos : 42441)
·      Kelurahan Kebonsari (Kodepos : 42442)
·      Kelurahan Lebakdenok (Kodepos : 42442)
·      Kelurahan Samangraya (Kodepos : 42443)
·      Kelurahan Warnasari (Kodepos : 42443)
·      Kelurahan Deringo (Kodepos : 42444)

SOSIAL BUDAYA

Karakteristik budaya masyarakat Cilegon tidak terlepas dari sejarah Kesultanan Banten sebagai pusat penyebaran Agama Islam dan indentik dengan buday ke-Islaman-nya. Budaya yang bernafaskan ke-Islam-an ini sangat mewarnai kehidupan keseharian adat istiadat yang sampai sekarang hidup di kalangan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut : Kota Cilegon berada dengan kesultanan Banten, bekas-bekas kebesarnya berupa bangunan kuno di beberapa tempat seperti Istana Surosowan, Kaibon, Banteng Spelwijk dan peninggalan sejarah lainnya seperti situs-situs yang tersebar diberbagai tempat. Jarak antara Kota Cilegon dengan Kasultanan Banten sekitar 15 Km.
Kota Cilegon mencerminkan seni budaya tradisional yang memiliki kekhasan dan nilai budaya tradisional yang tinggi. Salah satu warisan Kesultanan Banten di bidang kesenian yang masih dilaksanakan masyarakat adalah seni Debus dan Terbang Gede. Disamping itu masih ada pertunjukan seni yang tidak kalah menariknya seperti Seni Beluk, Ubrug, Patingtung dan Gecle.

POTENSI PARIWISATA

Kota Cilegon memiliki tempat-tempat pariwisata yang alami dengan pemandangan asri dan sejuk. Meskipun kota ini dijuluki sebagai kota baja, namun berdasarkan data dari regionalinvestment.bkpm.go.id terdapat daerah-daerah yang memiliki potensi wisata alam, diantaranya:

·      Wisata Bahari Pulau Merak Besar
·      Wisata Bahari Pulau Merak Kecil
·      Wisata Bahari Pantai mekarsari
·      Wisata Bahari Pantai Tamansari
·      Wisata Bahari Pantai Kelapa Tujuh
·      Wisata Bahari Pantai Pulorida
·      Wisata Bahari Pantai Mabak
·      Wisata Bahari Pulau Ular
·      Wisata Bahari Pantai Cigading
·      Wisata Gunung Cipala
·      Wisata Alam Watu Lawang
·      Wisata Alam Jungle Park
·      Wisata Belanja Krakatau Jungction
·      Dll.

POTENSI KULINER

Sate Bandeng Khas Banten

Ayam Bekakak Kranggot








Kuliner khas Kota Cilegon yang terkenal adalah Ayam Bekakak Kranggot, RabekSate Bandeng dan Sate Bebek Cibeber. Ayam Bekakak Kranggot bentuknya kurang lebih sama dengan ayam bakar biasa tapi bumbunya menggunakan bumbu khas banten yang sangat kaya akan rempah, sedangkan Rabek adalah sejenis semur daging kesukaan sultan banten yang awalnya berasal dari daerah arab (rabiq), sedangkan Sate Bandeng adalah panganan satai yang terbuat dari daging bandeng tumbuk yang terakhir adalah Sate Bebek Cibeber yaitu sejenis sate yang dibakar dengan bumbu panggang khas cibeber yang berwarna merah namum cukup manis. Disamping itu Kota Cilegon juga terkenal akan makanan khas lainnya yaitu Kue Jipang, dan Aneka kue ketan dari Kue Ketan Bintul yang khas hingga ketan siram yang manis.

Aneka Kue Ketan yang dapat dijumpai di Kota Cilegon
Selain itu seiring dengan perkembangannya yang di Kota Cilegon dapat dengan mudah di jumpai beraneka ragam makanan internasional maupun domestik. Restoran Internasional yang banyak terdapat di Kota Cilegon adalah restoran korea dan jepang mengingat banyaknya ekspatriat asal korea yang bekerja di Kota Cilegon.

·         Sate Bebek Cibeber
·         Rabeg Cilegon
·         Kue Wafer Banten (Gipang)
·         Engkak
·         Jejongkong
·         Ceplis
·         Botok
·         Gemblong
·         Bekakak Ayam Kranggot
·         Otot Jombang Wetan
·         Dll.

POTENSI SENI

·         Tari Bendrong Lesung
·         Pencak silat Bandrong
·         Terbang Gede
·         Pantun Bambu
·         Dalailan
·         Yalil (Buka Pintu)
·         Dzikir Mulud
·         Dll.

NOMOR-NOMOR PENTING

1.      Polres Cilegon (0254) 395936
2.      Rumah Sakit
a.      RSUD Cilegon (0254) 330461/ 330463
b.      RSKM (Krakatau Medika) Cilegon (0254) 396333/ 385 285
c.       RSIA Kurnia Cilegon (0254) 391161
d.      RSIA Mutiara Bunda (0254) 376888
e.      RS Bersalin Immanuel Cilegon (0254) 394430
3.      Pemadam Kebakaran (0254) 377113
4.      Penerangan Jalan Umum
Layanan SMS 087771615100 Telepon (0254) 390151
5.      PMI Cilegon (0254) 394617
6.      PLN Cilegon (0254) 200716

(Diambil dari berbagai sumber)