Jumat, 19 September 2014

Contoh SK KWARCAB CILEGON TENTANG TANDA, LAMBANG, BENDERA DAN KIBARAN CITA AMBALAN DAN RACANA

SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA CILEGON
TENTANG:
TANDA, LAMBANG, BENDERA DAN KIBARAN CITA
AMBALAN PENEGAK DAN / ATAU RACANA PANDEGA





DEWAN KERJA CABANG
PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA CILEGON
PERIODE 2009-2014

Jl. SA. Tirtayasa Komplek Rumah Dinas Walikota Cilegon


K E P U T U S A N

KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA

KOTA CILEGON
NOMOR : 01/SK/VII/2011
T E N T A N G
TANDA, LAMBANG, BENDERA DAN KIBARAN CITA
AMBALAN PENEGAK DAN / ATAU RACANA PANDEGA

Ketua Kwartir Cabang Kota Cilegon,

Menimbang     :    1.  Bahwa tanda, lambang dan bendera dapat dijadikan sarana untuk mendorong maju, memberi semangat, kebanggaan bagi para pemuda, baik dalam kegiatan-kegiatan maupun untuk satuan-satuan atau kelompok-kelompok;
2.    Bahwa tanda, lambang dan bendera, yang dibuat sendiri dengan arti kiasan yang diciptakan sendiri oleh kelompok-kelompok pemuda dan juga Ambalan-ambalan Pramuka Penegak dan/atau Racana Pandega, merupakan gambaran cita-cita yang ingin dicapai dan dilaksanakan;
3.    Bahwa untuk itu, dengan maksud untuk memberi dorongan, semangat dan kebanggaan dari Ambalan-ambalan dan Racana di Gugusdepan – gugusdepan Gerakan Pramuka Kota Cilegon, dan juga agar pembuatan, pemakaian tanda, lambang dan bendera – bendera serta arti kiasannya mengarah kepada cita-cita dan tujuan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cilegon, perlu diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan tentang tanda, lambang, bendera dan kibaran cita Ambalan Penegak dan/atau Racana Pandega.
Mengingat      :   

  1. Undang – undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
  2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
  3. SK Kwarnas Nomor 226 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian  Seragam Anggota Gerakan Pramuka.
  4. SK Kwarnas Nomor 080 Tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
  5. SK Kwarnas Nomor 214 Tahun 2007 tentang Petunuk Penyelenggara Dewan Kerja

Memperhatikan      : Hasil – hasil Musppanitera Cabang ke III Tahun 2009 dan disempurnakan dengan Sidang Paripurna Cabang tahun 2010 tentang pembentukan Ambalan dan/ atau Racana Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :
Pertama   : Petunjuk Penyelenggaraan tentang tanda, lambang, bendera dan kibaran cita Ambalan Penegak dan/atau Racana Pandega seperti tersebut dalam Lampiran surat keputusan ini.

K e d u a  :   Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan jika ternyata dikemudian terdapat kesalahan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.



Dikeluarkan di     :    Cilegon
Pada tanggal        :    Juli 2011

Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Kota Cilegon
Ketua,



   
(SEPTO KALNADIE)              
NTA. 28.06.00.0001

Disalin sesuai dengan aslinya
Kwartir Cabang Kota Cilegon
Sekretaris,



ACHMAD JUHAENI
NTA. 28.06.00.0006



  
K E P U T U S A N

KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA

KOTA CILEGON
NOMOR : 01/SK/VII/2011
T E N T A N G
TANDA, LAMBANG, BENDERA DAN KIBARAN CITA
AMBALAN PENEGAK DAN / ATAU RACANA PANDEGA

BAB I
U  M U M

  1. Tanda, lambang, bendera dan Kibaran Cita Ambalan Penegak dan/atau Racana Pandega adalah sarana/alat untuk mendorong maju, memberi semangat, kebanggan dari para Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega serta Ambalan dan Racanan di Gugusdepannya se Kwartir Cabang Kota Cilegon.
  2. Tanda, lambang, bendera dan Kibaran Cita Ambalan dan/atau Racana Pandega harus mempunyai arti yang mengarah pada tujuan Gerakan Pramuka dan semangat kepahlawanan.
  3. Tanda, lambang, bendera dan Kibaran Cita Ambalan Penegak dan/atau Racana Pandega diciptakan sendiri oleh para Penegak dan/atau Pandega dalam suatu Musyawarah Ambalan/Racana di Gugusdepannya dan diajukan kepada Pembina Gugusdepan.


BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

4  Maksud diterbitkannya Petunjuk Penyelenggaraan ini adalah untuk menertibkan, mengatur penggunaan tanda – tanda, lambang dan bendera – bendera oleh warga Gerakan Pramuka, khusus oleh dan untuk para Pramuka Penegak dan Pandega.

5      Tujuannya adalah untuk memberikan dorongan, semangat dan kebangsaan kepada para Pramuka Penegak dan/atau Pandega agar supaya :
        Berkembang daya cipta dan kreatifitasnya,
        Mewarisi dan meneruskan jiwa dan semangat kepahlawanan,
   Melatih disipin dalam mencapai cita-cita yang keluar dari dalam pribadinya sendiri dengan jalan giat belajar, berlatih, bekerja dan berbakti, sebagai jalan dan usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Sebagai mana pada Tri Bina yaitu Bina Diri, Bina Satuan dan Bina Masyarakat

BAB III
NAMA AMBALAN / RACANA
6     Ambalan dan/ atau Racana memilih namanya dan menentukan namanya sendiri dengan mengambil nama pahlawan, alat pembangunan atau kata/ istilah yang sesuai dengan gambaran cita-citanya seperti tersebut dalam Bab 1 pasal 2.
7    Nama suatu Ambalan dan/atau Racana dari satu Gugusdepan dapat ditentukan sama (satu sama) atau sendiri-sendiri.

BAB IV
LAMBANG AMBALAN / RACANA
8      Seperti Pasal 6 dan 7, Ambalan dan/ atau Racana memilih dan menentukan lambang Ambalan/Racana yang sesuai dengan namanya dan gambaran cita-citanya dengan ketentuan :
1)   Bentuk                :   bulat, segilima, perisai atau bentuk lainnya dengan garis tengah/ garis tinggi maksimum 8 cm.
2) Warna dan artinya  : warna yang dipakai dan pemberian arti warna berpedoman pada lampiran Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 Tahun 1961 tentang Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana (GERAKAN PRAMUKA).

3)   Gambar lambang :   Gambar Lambang dan arti kiasannya berisikan :
          Cita – cita Ambalan dan/ atau Racana,
          Jiwa dan semangat kepahlawanan/ patriotisme
          Lambang Gerakan Pramuka,
          Identitas/nomor Gugusdepannya.


BAB V
BENDERA/KIBARAN CITA AMBALAN/RACANA

9   Sebagai Lambang Kehormatan, Ambalan Penegak dan/atau Racana Pandega dapat membuat bendera Ambalan/Racana yang selanjutnya disebut Kibaran-cita Ambalan dan/atau Racana.

10  Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana bergambarkan Lambang Ambalan dan/atau Racana seperti tersebut dalam Pasal 8, dengan gambar lambang Gerakan Pramuka Tunas Kelapa pada sisi tongkat bagian atas.

11    Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana berukuran 60 x 90 cm dengan tinggi tongkat 200 cm.

12    Pada Tepi Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racanan dapat diberikan rumbai dengan warna yang ditentukan oleh Ambalan dan/ atau Racana.

BAB VI
PENETAPAN DAN PENGESAHAN
13  Tanda, Lambang dan Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana ditetapkan oleh Pembina Gugusdepan atas dasar pengajuan dari Ambalan dan/ atau Racana dan selanjutnya diajukan kepada Ketua Mabigusnya untuk mendapatkan pengesahan atas nama Kwartir Rantingnya.
14  Setelah mendapatkan pengesahan dari Mabigusnya atas nama Kwartir Rantingnya, dengan suatu upacara sederhana dan khidmat Pembina Gugusdepan menyerahkan Kibaran Cita kepada Pembina Penegak dan/ atau Pembina Pandega untuk diteruskan kepada Pradana yang menerima atas nama Ambalan dan/ atau Racana. Upacara penyerahan Kibaran Cita dihadiri oleh utusan Kwartir Ranting/ Kwartir Cabang dan wakil dari Gugusdepan – gugusdepan yang berdekatan.
BAB VII
PEMAKAIAN DAN PENGGUNAAN NAMA, TANDA
LAMBANG DAN KIBARAN CITA AMBALAN/RACANA

15    Nama Ambalan dan/ atau Racana

Nama Ambalan dan/ atau Racana dipakai atau digunakan dalam sebutan untuk Ambalan atau Racana yang bersangkutan.
Contoh :
  AMBALAN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN, Gugusdepan 05.067.
       RACANA KIYAI HAJI HASYIM Gugusdepan 03.005
   AMBACANA “PRAJA BHAKTI KITRI MANDIRI” Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cilegon.
16    Tanda atau Lambang Ambalan dan Racana

Tanda atau Lambang Ambalan dan/ atau Racana dipakai oleh para Penegak dan/ atau Pandega warga Ambalan dan/ atau Racana dari Gugusdepan yang bersangkutan dalam Pakaian Seragam Pramuka pada lengan kiri ± 6 cm di bawah jahitan lengan baju, dengan ketentuan dan persyaratan yang diatur oleh Gugusdepan cq Ambalan dan/ atau Racana tersebut.

17    Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana

a.      Kibaran-cita Ambalan dan/ atau Racana digunakan pada Upacara – upacara Adat Ambalan dan/ atau Racana dan upacara – upacara Hari Besar Nasional serta upacara – upacara dan acara-acara lainnya yang ditentukan oleh Gugusdepan.

b.   Penggunaan Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana harus disertai dengan Bendera Gugusdepan/ Bendera Pramuka, dengan ketentuan:
b. 1.      Letak Kibaran Cita disebelah kiri Bendera Gugusdepan Bendera Pramuka.
b. 2.   Tongkat Bendera Gugusdepan/ Bendera Pramuka harus lebih tinggi dari tongkat Kibaran Cita.
b. 3.   Dalam upacara – upacara atau acara yang dipergunakan Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana serta Bendera Gugusdepan/ Bendera Pramuka, harus dikibarkan Bendera Kebangsaan Merah Putih dalam posisi yang lebih terhormat.
BAB VIII
P E N U T U P

18    Segala sesuatu tentang Tanda, Lambang, Nama Bendera atau Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana yang belum diatur dalam petunjuk ini diatur lebih lanjut oleh Gugusdepan cq Ambalan dan/ atau Racana yang bersangkutan dengan persetujuan Ketua Mabigus atas nama Kwartir Ranting.

19 Petunjuk Penyelenggaraan ini berlaku sampai dikeluarkannya Petunjuk Penyelenggaraan tentang Nama, Tanda, Lambang dan Bendera atau Kibaran Cita Ambalan dan/ atau Racana Pandega oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Banten.


Cilegon,           Juli 2011

Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Kota Cilegon
Ketua,




(SEPTO KALNADIE)
NTA. 28.06.00.0001


Disalin sesuai dengan aslinya
Kwartir Cabang Kota Cilegon
Sekretaris,



ACHMAD JUHAENI
NTA. 28.06.00.0006



PENJELASAN BAB IV Pasal 8 ayat 2
TENTANG WARNA DAN ARTI WARNA
Dikutip dari Lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 Tahun 1961 tentang Keterangan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana, Bab V perihal arti warna.

1.         MERAH                  a.    Keberanian
b.    Dinamika
c.    Wanita
d.    Surya (Matahari)
e.    Kasih Sayang.

2.         PUTIH                     a.    Kemurnian
b.    Kebersihan
c.    Kesucian
d.    Kewajiban
e.    Keprasahajaan
f.     Pria
g.    Candera (Bulan)

3.         KUNING                a.    Kejayaan
b.    Kebesaran
c.    Keemasan
d.    Keagungan
e.    Kesejahteraan
f.     Kebijaksanaan
g.    Kecerdasan

4.         HIJAU                    a.    Darat
b.    Kemakmuran
c.    Simpai

5.         BIRU                      a.    Udara
b.    Pengabdian
c.    Keta’atan
d.    Taqwa

6.         BIRU-TUA-----      a.    Laut
b.    Kesetiaan
c.    Ketekunan
d.    Ketabahan

7.         HITAM                   a.   Kedalaman
b.   Kesungguh – sungguhan         




Tidak ada komentar: