Ditulis Oleh: Suheli Karyadi
(diambil dari berbagai sumber)
A.
LATAR BELAKANG DAN SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
a.
Latar Belakang
Gerakan pramuka sebagai satu-satunya wadah kegiatan
kepanduan di sekolah merupakan tempat pendidikan bagi anak-anak yang dilaksanakan
dengan penuh kegembiraaan, penuh pendidikan dan dilakukan di luar jam-jam
sekolah maupun jam-jam keluarga. Sebagai satu-satunya kegiatan kepanduan,
pramuka diharapkan dapat memberikan peranan penting dalam peningkatan dan
pembentukan sikap dan mental peserta didik pada sikap yang baik. Sikap baik
dalam arti berakhlaq mulia, sopan santun, rasa cinta kasih sesama, patriot,
suci dalam segala pikiran maupun perbuatan, bertaqwa kepada tuhannya, dan
segala sikap yang lain. Pendek kata diharapkan anggota pramuka dapat
melaksanakan Dasa Dharma dan Tri Satya yang merupakan kode etik dan janji
pramuka.
Untuk lebih berperan aktif dalam pembentukan sikap, dalam gerakan
pramuka perlu adanya keseragaman langkah bagi pengelola gerakan pramuka yang
tergabung dalam suatu gugus depan. Ada keterkaitan erat antara siswa didik
sebagai anggota pramuka, pembina pramuka dan unsur majelis pembimbing gugus
depan. Tanpa kerja sama yang baik dari unsur-unsur tersebut rasanya tidak
mungkin pramuka berperan aktif dalam pembentukan sikap peserta didik.
Oleh sebab itu untuk penyelarasan dan penyeragaman langkah, perlu
disusun suatu program kerja gugus depan yang berisikan segala sesuatu yang
dapat mengatur langkah dan gerak dari gugus depan tersebut. Program kerja
sebagai rambu-rambu pelakasanaan kegiatan kepanduan di sekolah merupakan acuan
yang wajib dilaksa-nakan oleh unsur-unsur pengelola gugus depan tersebut.
Sebuah persatuan dan kesatuan bangsa merupakan
cita-cita bangsa Indonesia yang mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi
Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Adicita
itu pulalah yang merupakan pendorong bagi para Pemuda Indonesia untuk melakukan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dalam rangka menggalang persatuan
merebut kemerdekaan, serta dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda inilah Rakyat
Indonesia berjuang untuk kemerdekaan Negara Indonesia yang diproklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan ini merupakan
karunia dan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwa gerakan kepanduan
nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu
dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan kepanduan nasional Indonesia
mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan
itu. Jiwa kesatria yang patriotik telah
mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk
mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakkan dan mandegani Negara Kesatuan
Republik Indonesia selama-lamanya.
Bahwa kaum muda sebagai
potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan bangsa dan negara mempunyai kewajiban
melanjutkan perjuangan bersama-sama orang dewasa berdasarkan kemitraan yang
bertanggung jawab.
Bahwa Gerakan Pramuka, sebagai
kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan
kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila,
Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui
kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, ewujudkan
masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan:
-
negara kesatuan Republik Indonesia yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika;
-
ideologi Pancasila;
-
kehidupan rakyat yang rukun dan damai;
-
lingkungan hidup di bumi nusantara.
Bahwa dalam upaya meningkatkan
dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan
nonformal, melalui kepramukaan, sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi
Sistem Among dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
b. Sejarah Gerakan Pramuka
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda
Karana yang berarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri
penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi
gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak jaman penjajahan belanda dengan nama
kepanduan.
1) Pendiri Pramuka
Tahun 1908, Mayor Jendral Robert Smyth Lord Baden Powell of Gilwell
(Baden Powell) melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk
anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi manusia Inggris, warga Inggris
dan anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
kerajaan Inggris Raya ketika itu. Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah
buku yang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan
yang diperlukan Pramuka. Gagasan Baden Powell dinilai cemerlang dan sangat
menarik sehingga banyak Negara-negara lain mendirikan kepanduan. Diantaranya di
negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.
Gagasan
kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada masa itu merupakan
daerah jajahan Hindia Belanda (Nederland OOst Indie), dengan mendirikan Nederland
Indische Padvinders Vereniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.
2) Sejarah Kepramukaan Indonesia
Di awali
dari gagasan cemerlang Baden Powell yang kemudian di ikuti oleh banyak Negara
termasuk Belanda yang membawa gagasan itu masuk ke Indonesia pada masa
penjajahannya dan mendirikan Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV)
atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.
Selanjutnya
dalam perkembangan, pemimpin-pemimpin gerakan nasional Indonesia mendirikan
organisasi kepanduan dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan
siap menjadi kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai
organisasi kepanduan di Indonesia antara lain JPO (Javaanse Padvinders
Organizatie), JJP (Jong Java Pandvindery), NATIPIJ (National
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon).
Kemudian
pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan istilah Padvindery.
Maka K.H. Agus Saling mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau
Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.
Setelah
sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930
berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).
Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada
tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaran Kepanduan Indonesia).
Pada masa
pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang, maka banyak dari
tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk Keibodan, Seinendan, dan PETA.
Setelah proklamasi
kemerdekaan kembali dibentuk organisasi kepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia
pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan. Pada
tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan
Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi
yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia).
Sejarah
pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan
pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan
seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.
Peringatan
hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14 Agustus dikarenakan pada
tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di
seluruh Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari Pramuka yang diikuti dengan
pawai besar. Peendirian gerakan ini pada tanggal 14 Agustus 1961 sedikit-banyak
diilhami oleh Komsomoldi Uni Soviet. Sebelumnya presiden juga telah melantik
Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
B.
TUJUAN DAN MANFAAT GERAKAN PRAMUKA
TUJUAN
Gerakan Pramuka sebagai
penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan
nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi
spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa:
· Membentuk, kepribadian dan akhlak
mulia kaum muda
·
Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum
muda
· Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota
masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi
calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
MANFAAT/
FUNGSI
Dengan landasan uraian
di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
·
Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di
sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena
itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan
yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja
kegiatan menarik.
·
Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi
permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan
pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela
membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
·
Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi
untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan
sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan
tujuan pendidikannya.
Adapun mengacu pada Permendikbud RI Nomor
81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan
bahwa fungsi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka adalah Kegiatan ekstrakulikuler
pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan
persiapan karir yaitu;
1) Fungsi pengembangan,
yaitu bahwa kegiatan ekstrakulikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan
personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan
pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2) Fungsi sosial, yaitu
bahwa kegiatan ekstrakulikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3) Fungsi rekreatif,
yaitu bahwa kegiatan ekstrakulikuler dilakukan dalam suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta
didik. Kegiatan ekstrakulikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer
sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
4) Fungsi persiapan
karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakulikuler berfungsi untuk mengembangkan
kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
C.
KRONOLOGIS DALAM MEMBENTUK KWARTIR CABANG KOTA CILEGON
Pada tahun 1991 akan digelarnya Jambore Nasional di Cibubur Jakarta, Kota
Administratif Cilegon telah mengajukan usulan Kontingen Jambore Nasional
tersendiri dan terlepas dari Kwartir Cabang Kabupaten Serang. Mengingat pada
saat itu telah dikeluarkannya SK Kwartir Nasional tentang pembentukan Kwartir
Cabang ditingkat kotif (Kota Administratif).
Namun, dalam perjalanannya itu mendapatkan beberapa kendala dan hambatan
terutama dari para pimpinan Kwarcab Kabupaten Serang. Padahal Dasar Hukum
sebagai landasan kuat terbentuknya kwarcab Kotif Cilegon telah terbit.
1. Surat Keputusan (SK) Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka tentang Pembentukan Kwarcab tingkat Kota Administratif
yang ditandatangani oleh Sekretaris
Jendral Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Yaitu Sundono Suryo.
2. Surat Keputusan (SK) Kwartir
Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat tentang Pembentukan Kwarcab tingkat Kotif
Cilegon. Telah dikeluarkan Kwarda Jawa Barat dan di tandatangani oleh Ketua
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat yaitu H. MA. Sampoerna.
3. Surat Keputusan (SK) Kwartir
Cabang Kabupaten Serang tentang Pembentukan Kwarcab Kotif Cilegon. Telah
dikeluarkan dan di tandatangani oleh Ketua Kwarcab Kabupaten Serang Kak Drs. H.
Aan Hermana, ASW.
Akhirnya selama tahun 1991-1999 (selama tujuh tahun) pembentukan dan
realisasi Kwarcab Kotif Cilegon tertunda karena berbagai
permasalahan.
D. KWARTIR CABANG KOTA CILEGON PERIODE PERTAMA TAHUN 1999-2004 TERBENTUK
Kwarcab Kota Cilegon berdiri, bermula dari Musyawarah Cabang Kwarcab Kabupaten
Serang, dengan dikeluarkannya surat keputusan Ketua Kwarcab Kabupaten Serang
yang telah menghimbau agar Cilegon harus segera membentuk Kwartir Cabang sendiri dan lepas dari Kwartir Cabang Serang.
Dan
juga Tentang Pembentukan Kwartir Cabang Persiapan Kota Cilegon. Yang dipertegas
dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional tentang
pembentukan
Kwartir Cabang Baru.
Diantara nama-nama yang diberi mandat untuk melakukan Persiapan Pembentukan
Kwarcab Kota Cilegon (saat itu masih Kota Madya Cilegon) sesuai dengan
(Keputusan Muscab Luar Biasa Kwarcab Kabupaten Serang Nomor 01/MLB/VI/1999
tentang Pembentukan Kwarcab Gerakan Pramuka Kodya Cilegon, tanggal 14 Juni
1999) yaitu sebagai berikut:
1. Ir.
H. Sumantri, M.M
2. Hj.
Tuti Lestari
3. Drs.
H. Zaenal Abidin
4. Drs.
Suher S. Sainan
5. Hamdani
Adapun Ketua Kwartir Cabang Kota Cilegon
Pertama hasil Musyawarah Cabang (MUSCAB) I tanggal 13 Juli tahun 1999 di Aula
Gedung DPRD Kota Cilegon (Pendopo Rumah Dinas Walikota Sekarang). Terpilihlah Kak
Ir. Sumantri. (Direktur SDM PT. Krakatau Steel Cilegon)
untuk masa Bhakti kepengurusan tahun 1999 hingga tahun 2004. Yang dilantik oleh
Unsur Muspida atau Wakil Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan
Pramuka Kota Cilegon yaitu Dandim 0623/Cilegon bertempat di Gedung SD YPW KS
III, pada tanggal 14 Agustus 1999.
Dengan Dasar Surat Keputusan Pejabat
Walikota Cilegon Nomor 428/
Kep.722-Huk/99 yang ditanda tangani oleh Drs. H. Tb. Rifa’I Halir,
tertanggal 20 Oktober 1999. Kwartir Cabang Gerakan Pramuka sebagai lembaga yang
mendapat kepercayaan untuk melaksanakan pengorganisasian dan pergerakannya. Selain melaksanakan program-program hasil Rapat Kerja Cabang
(Rakercab) di Waringin Kurung rumah H. Odjat Sudrajat tanggal 28 Nopember 1999, juga lebih berorientasi pada
kegiatan rutin, umum dan partisipasi serta mengikuti perubahan dan perkembangan
Kota Cilegon yang baru berdiri saat itu.
Landasan hukum pembentukan Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka Kota Madya Cilegon berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri atas nama Pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 1999 tentang
pembentukan Kota Madya Cilegon dan Kota Madya Depok tanggal 27 April tahun 1999
dan diperkuat dengan Undang-undang no 23 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, Yang
kemudian tanggal 27 April inilah yang dijadikan hari kelahiran Kota Cilegon.
E. KETUA
MAJELIS PEMBIMBING CABANG ( MABICAB) DARI MASA KE MASA
1. H.
Tb. Riva’i
Halir
(Selaku
Pejabat Walikota Madya Cilegon)
2. H.
Tb. Aat Syafa’at, S.Sos., M.Si
(Selaku
Walikota Kota Cilegon dua Periode tahun 1999-2004 dan tahun 2004-2009)
3. Dr.
H. Tb. Iman Aryadi, S.Ag., M.M., M.Si
(Selaku
Walikota Kota Cilegon periode tahun 2009 hingga 2015)
F. KETUA
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA CILEGON DARI MASA KEMASA, yaitu:
1. Ketua
Kwarcab Cilegon masa bhakti 1999-2004
Ir.
H. Sumantri, MM
2. Ketua
Kwarcab Cilegon masa bhakti 2004-2009
H.
Syamsul Rizal SH.MH
3. Ketua
Kwarcab Cilegon masa bhakti 2009-2014
Drs.
H. Septo Kalnadie, SE, MM
4. Ketua
Kwarcab Cilegon masa bhakti 2014-2019
Drs.
H. Taufiqurrahman, M.Pd
G. PELAKSANAAN
MUSYAWARAH CABANG (MUSCAB) DARI MASA KEMASA
a. Musyawarah
Cabang Pertama (MUSCAB I) tahun 1999, dilaksanakan di gedung DPRD Kota Madya
Cilegon saat ini Rumah Dinas Walikota Cilegon. Yang diketuai oleh Kak Hamdani.
b. Musyawarah
Cabang Kedua (MUSCAB II) tahun 2004, dilaksanakan di gedung DPRD Kota Cilegon
dan diketuai oleh Kak Drs. H. Zaenal Abidin.
c. Musyawarah
Cabang Ketiga (MUSCAB III) tahun 2009, dilaksanakan di Aula Setda Kota Cilegon
dan diketuai oleh Kak H. Abdullah Syarief, SE.
d. Musyawarah
Cabang Keempat (MUSCAB IV) tahun 2014, dilaksanakan di gedung Convention Hall
ex Matahari Lama Cilegon dan diketuai oleh Kak M. Soleh, S.Pd.
H. PELANTIKAN
PENGURUS KWARCAB DARI PERIODE KE PERIODE
i. Kwarcab
Kota Cilegon Pertama dilantik oleh Dandim 0623/ Cilegon, Letkol Inf. Setiadi
pada tanggal 14 Agustus 1999 bertempat di SD YPWKS III Cilegon.
ii. Kwarcab
Kota Cilegon Kedua dilantik oleh Walikota Cilegon, H. Tubagus Aat Syafaat,
S.Sos., M.Si pada tanggal 19 Oktober 2004 bertempat di Aula Setda II
Pemerintah Daerah Kota Cilegon.
iii. Kwarcab
Kota Cilegon Ketiga dilantik oleh Walikota Cilegon, H. Tubagus Aat Syafaat,
S.Sos., M.Si pada tanggal 5 April 2010 bertempat di Dispora Kota Cilegon.
iv. Kwarcab
Kota Cilegon Keempat dilantik oleh Walikota Cilegon, Dr. H. Tubagus Iman
Aryadi, S.Ag.,M.M.,M.Si. pada tanggal 17 September 2014 bertempat di Aula
Gedung DPRD Kota Cilegon.
I. WILAYAH
KERJA KWARTIR CABANG KOTA CILEGON
-
TAHUN 1999-2004
a. Kwartir
Ranting Cilegon
b. Kwartir
Ranting Pulomerak
c. Kwartir
Ranting Ciwandan
d. Kwartir
Ranting Cibeber
-
TAHUN 2004- 2014
1) Kwartir
Ranting Cilegon
2) Kwartir
Ranting Pulomerak
3) Kwartir
Ranting Ciwandan
4) Kwartir
Ranting Cibeber
5) Kwartir
Ranting Jombang
6) Kwartir
Ranting Purwakarta
7) Kwartir
Ranting Grogol
8) Kwartir
Ranting Citangkil
J. SATUAN
KARYA PRAMUKA (SAKA) DI KWARCAB CILEGON
-
TAHUN 1999-2009
a. Satuan
Karya Bhayangkara
b. Satuan
Karya Bhakti Husada
c. Satuan
Karya Bahari
-
TAHUN 2004- 2014
1) Satuan
Karya Bhayangkara
2) Satuan
Karya Bhakti Husada
3) Satuan
Karya Bahari
4) Satuan
Karya Wirakartika
5) Satuan
Karya Keluarga Berencana (Kencana)
6) Satuan
Karya Pariwisata
7) Satuan
Karya Kalpataru (sedang proses)
K. SEKRETARIAT
KWARCAB CILEGON DARI MASA KE MASA
i.
Sekretariat Kwarcab
Cilegon Pertama:
Jl. Hiu Kavling Blok C No. 01 Cilegon (Sekarang samping
Kantor UPTD Jombang)
ii.
Sekretariat
Kwarcab Cilegon Kedua:
Jl. KH. Yasin Beji Komp. KS Cilegon (Buper KS)
iii. Sekretariat
Kwarcab Cilegon Ketiga:
Jl. Stasiun KAI-Jombang Masjid Cilegon (Sekarang
masuk Kecamatan Jombang)
iv. Sekretariat
Kwarcab Cilegon Keempat:
Jl. S.A. Tirtayasa, Komplek Rumah Dinas Walikota
Cilegon
L. KETUA
DEWAN KERJA CABANG DARI MASA KE MASA
1. Achmad
Juher
2. Nasrudin
3. Mulyana
4. Heru
Adi Purwanto
5. Rozikin
6. Suheli
Karyadi
7. Saefudin
8. Yusroni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar